Langsung ke konten utama

Leadership Training “Menyiapkan SDM Dalam Mendukung Kementan Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045”

Pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia mendorong pemerintah untuk memprioritaskan Pembangunan Pertanian sebagai salah satu program pembangunan nasional yang harus disukseskan. Hal tersebut dipertegas dalam visi Kementerian Pertanian 2005-2025 yaitu terwujudnya sistem pertanian industrial berkelanjutan yang berdayasaing dan mampu menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Selain itu Kementerian Pertanian mentargetkan Indonesia dapat menjadi Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045. Untuk dapat menjamin keberhasilan program-program tersebut, banyak hal yang harus dipersiapkan. Salah satu diantaranya yang dinilai mempunyai peranan yang amat penting adalah tersedianya sumber daya manusia pertanian dengan jumlah yang cukup, penyebaran yang merata serta mutu yang prima. Upaya untuk dapat menyediakan sumber daya manusia pertanian banyak macamnya salah satunya adalah kerjasama antara Kementerian Pertanian dan ESQ 165 dalam menggelar Leadership Training 2017, yang dilaksanakan di Auditorium Gedung A, Kementerian Pertanian, Jakarta pada tanggal 17 Juli 2017.
Leadership Training 2017 diikuti oleh 600 pegawai lingkup Kementerian Pertanian yang berusia dibawah 40 tahun dan dipandu Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian dan Bramantyo Wibisono beserta team. Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono dalam sambutan pembukaannya, mengatakan, training bertujuan memberikan pembekalan dan pemahaman kepada peserta bahwa mereka adalah generasi penerus di Kementerian Pertanian. “Mereka harus mempunyai ide besar terhadap kemajuan Kementan untuk menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045, serta harus memiliki semangat kerja yang tinggi, integritas, disiplin, inovatif, dan lainnya,” tegasnya.
Hari Priyono menyatakan persoalan pangan menjadi isu paling krusial di dunia mengingat dunia juga sedang menghadapi tantangan berupa perubahan iklim. Banyak petani yang terkecoh dengan perubahan iklim yang terjadi ketika menentukan pola tanam, sementara mereka belum mengantisipasi atas perubahan iklim yang terjadi. Meski demikian, Hari menyampaikan pemerintah optimis Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 dengan sumber daya yang dimiliki. ”Petani Indonesia adalah petani yang kuat dan tangguh. Meskipun adanya anggapan bahwa petani tidak berpendidikan, kumuh dan lemah tidak menyurutkan petani untuk memenuhi kebutuhan pangan”, imbuhnya. Dia meyakini sektor pertanian dapat menjadi penggerak ekonomi nasional. Untuk itu, dia mendorong generasi muda berupaya melakukan inovasi di bidang pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian tidak menjadi terpuruk dan terpinggirkan.
Sementara itu, Ary Ginanjar menjelaskan, leadership training bertema “Menyiapkan Generasi Muda Pertanian Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045” ini akan mereprogram alam bawah sadar agar para peserta juga berubah untuk menghadapi persaingan di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). “Kemudian mengalahkan ketakutan-ketakutan dan memunculkan pengelolaan emosi yang positif dalam hidup hingga mereka bisa menarik hal positif dalam hidup,” ungkapnya.
Dalam pengarahannya, Menteri Pertanian memotivasi peserta training untuk mau berubah pola fikir dari sekedar menjalankan rutinitas semata tetapi dapat membuat sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. “Tidak ada yang tidak mungkin bila ada kemauan, manfaatkan waktu dengan baik”, ungkap Mentan. Mentan menyatakan kunci keberhasilan adalah kedisiplinan, rajin, kejujuran, kerja keras, berani dan bertanggung jawab.
Ditambahkan oleh Mentan, suatu kehormatan dari Presiden RI atas apresiasi kinerja Kementan. Diakhir sambutannya Mentan mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap kinerja pegawai lingkup Kementan sehingga swasembada beras dapat tercapai. Kedepan kita wujudkan swasembada bawang putih, gula konsumsi, daging, yang pada akhirnya mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.(Nurlaily).

Leadership Training 2017 diikuti oleh 600 pegawai lingkup Kementerian Pertanian yang berusia dibawah 40 tahun dan dipandu Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian dan Bramantyo Wibisono beserta team. Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono dalam sambutan pembukaannya, mengatakan, training bertujuan memberikan pembekalan dan pemahaman kepada peserta bahwa mereka adalah generasi penerus di Kementerian Pertanian. “Mereka harus mempunyai ide besar terhadap kemajuan Kementan untuk menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045, serta harus memiliki semangat kerja yang tinggi, integritas, disiplin, inovatif, dan lainnya,” tegasnya.
Hari Priyono menyatakan persoalan pangan menjadi isu paling krusial di dunia mengingat dunia juga sedang menghadapi tantangan berupa perubahan iklim. Banyak petani yang terkecoh dengan perubahan iklim yang terjadi ketika menentukan pola tanam, sementara mereka belum mengantisipasi atas perubahan iklim yang terjadi. Meski demikian, Hari menyampaikan pemerintah optimis Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia pada 2045 dengan sumber daya yang dimiliki. ”Petani Indonesia adalah petani yang kuat dan tangguh. Meskipun adanya anggapan bahwa petani tidak berpendidikan, kumuh dan lemah tidak menyurutkan petani untuk memenuhi kebutuhan pangan”, imbuhnya. Dia meyakini sektor pertanian dapat menjadi penggerak ekonomi nasional. Untuk itu, dia mendorong generasi muda berupaya melakukan inovasi di bidang pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian tidak menjadi terpuruk dan terpinggirkan.
Sementara itu, Ary Ginanjar menjelaskan, leadership training bertema “Menyiapkan Generasi Muda Pertanian Wujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045” ini akan mereprogram alam bawah sadar agar para peserta juga berubah untuk menghadapi persaingan di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). “Kemudian mengalahkan ketakutan-ketakutan dan memunculkan pengelolaan emosi yang positif dalam hidup hingga mereka bisa menarik hal positif dalam hidup,” ungkapnya.
Dalam pengarahannya, Menteri Pertanian memotivasi peserta training untuk mau berubah pola fikir dari sekedar menjalankan rutinitas semata tetapi dapat membuat sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. “Tidak ada yang tidak mungkin bila ada kemauan, manfaatkan waktu dengan baik”, ungkap Mentan. Mentan menyatakan kunci keberhasilan adalah kedisiplinan, rajin, kejujuran, kerja keras, berani dan bertanggung jawab.
Ditambahkan oleh Mentan, suatu kehormatan dari Presiden RI atas apresiasi kinerja Kementan. Diakhir sambutannya Mentan mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap kinerja pegawai lingkup Kementan sehingga swasembada beras dapat tercapai. Kedepan kita wujudkan swasembada bawang putih, gula konsumsi, daging, yang pada akhirnya mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045.(Nurlaily).
Tanggal Artikel : 18-07-2017
Oleh                  : Yohanetta Ananda
Sumber    : http://cybex.pertanian.go.id/gerbangnasional/detail/9067/leadership-training-menyiapkan-sdm-dalam-mendukung-kementan-menuju-lumbung-pangan-dunia-2045

Komentar

  1. ANALISIS ARTIKEL CYBER EXTENSION

    Nama : Royyan ‘Abiid
    NIM : 16/398864/PN/14835
    Golongan : A1
    Kelompok : 2

    a. Adakah nilai penyuluhan
    • Sumber Teknologi / ide :
    Leadership Training 2017 sebagai salah satu motor penggerak SDM dalam sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia mendorong pemerintah untuk memprioritaskan Pembangunan Pertanian.
    • Sasaran
    600 pegawai lingkup Kementerian Pertanian yang berusia dibawah 40 tahun sebagai peserta traning dalam menyediakan doping untuk para petani Indonesia
    • Manfaat
    Memberikan pembekalan dan pemahaman kepada peserta bahwa mereka adalah generasi penerus di Kementerian Pertanian
    • Nilai Pendidikan
    Sektor pertanian dapat menjadi penggerak ekonomi nasional dengan mendorong generasi muda untuk berupaya melakukan inovasi di bidang pertanian. Dengan demikian, sektor pertanian menjadi menarik untuk dikembangkan dan tidak menjadi terpuruk atau malah terpinggirkan

    b. Sebutkan dan Jelaskan nilai berita yang terkandung dalam artikel
    • Timelines
    Berita ini sudah dipublish pada 18 Juli 2017, sehingga termasuk berita lawas.
    • Proximity
    Sasaran traning tersebut adalah motor penggerak petani
    • Importance
    Berita tersebut dapat memotivasi petani karna kedudukannya sebagai petani sangat dijunjung dalam mempertahankan ketahanan pangan.
    • Policy
    Adapun kebijakan pemerintah dalam berita ialah :
    1. Visi Kementerian Pertanian 2005-2025
    2. Kementerian Pertanian mentargetkan Indonesia dapat menjadi Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045
    Kebijakan pertanian berarti tindakan pemerintah dalam mengambil keputusan dalam sektor pertanian.
    • Prominence
    1. Sekretaris Jenderal Kementan Hari Priyono
    2. Menteri Pertanian
    • Consequence
    Pangan menjadi isu paling krusial di dunia mengingat dunia juga sedang menghadapi tantangan berupa perubahan iklim.
    • Conflict
    Banyak petani yang terkecoh dengan perubahan iklim yang terjadi ketika menentukan pola tanam, sementara mereka belum mengantisipasi atas perubahan iklim yang terjadi. Hal terebut merupakan tantangan klasik di daerah modern sekarang karna itu perlu traning ini memantik peserta untuk berinovasi.
    • Development
    Sekjend pertanian meyakini sektor pertanian dapat menjadi penggerak ekonomi nasional. Karna agraria sangat bisa berkembang lebih pesat di Negara kita.
    • Weather
    Banyak petani yang terkecoh dengan perubahan iklim
    • Human Interest
    Ketertarikan akan muncul pada setiap orang yang ingin memajukan negerinya, ingin mengembangkan sektor pertanian serta menginginkan negeri ini jauh lebih baik.

    BalasHapus

Posting Komentar